RSS

Kamis, 27 April 2017

Analisis proposal usaha mikro kecil menengah "Tera Catering"

ANALISISPROPOSAL USAHA MIKRO KECIL MENENGAH “TERA CATERING”
Disusun untuk memenuhi salah satu syarat pembelajaran mata kuliah Kewirausahaan
Dosen  Pengampu: Dr. Drs. Sukirman, S.Pd, SH, MM

 










Nama   : Tera Tiffani Adammila
NIM     : 201511199
Kelas   : 4D MANAJEMEN



PROGDI MANAJEMEN/FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
2017

KATA PENGANTAR


Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan analisis proposal usaha mikro kecil menengah “Tera Catering”dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga saya berterima kasih pada Bapak Dr.Drs.Sukirman,S.Pd,SH,MM selaku Dosen mata kuliah Kewirausahaan yang telah memberikan tugas ini kepada saya.
Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam proposal usaha ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan proposal usaha yang telah saya buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna saya sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan saya memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.




                                                                                                                  Kudus,11 April 2017

                                                                                                            Penyusun



RINGKASAN
Tera catering ini adalah usaha catering rumahan yang melayani atau menyediakan makanan yang sudah siap untuk dimakan, sesuai dengan permintaan memberikan pelayanan yang memuaskan dengan memberikan banyak variasi pilihan baik untuk pesta, hajatan ataupun acara tertentu. Tera catering adalah tempat untuk memesan makanan untuk acara dan bisa memesan sesuai dengan keinginan dengan harga yang terjangkau. Kegiatan usaha yang akan saya kembangkan meliputi pembuatan dan pemasaran produk yang dipasarkan dengan cara pemesanan dan jasa lain yang terkait dengan produk-produk tersebut. Konsep usaha catering saya ini adalah suatu usaha jasa boga yang melayani penyajian makanan berdasarkan pesanan, yang diolah dengan sarana dan prasarana yang mendukung sehingga menghasilkan makanan yang lezat, bergizi, dan higienis serta halal. Usaha ini saya mulai dari usaha rumahan. Strategi pemasarannya bisa dimulai dari mulut ke mulut ke tetangga, sanak saudara dan teman saya. Misalnya saja saya bisa menawarkan bantuan ke tetangga saya yang sedang mengadakan acara arisan/ulang tahun dengan menerima pesanan kue atau masakan. Kalau untuk acara seperti ini tentunya jumlah pesanan tidaklah banyak, cukup mudah untuk tahap awal.











ABSTRAK
Kewirausahaan merupakan kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dalam arti tingkat hidup yang lebih baik dan bermutu. Kewirausahaan sangat besar peranannya di dalam perkembangan pertumbuhan ekonomi. Peran kewirausahaan telah teruji dengan adanya krisis ekonomi yang melanda bangsa Indonesia. Kewirausahaan yang berbasis pada ekonomi rakyat ternyata mampu bertahan dalam situasi yang sulit. Untuk itu perguruan tinggi sebagai lembaga yang menjadi salah satu panutan masyarakat dapat mendorong budaya berwirausaha. Perguruan tinggi diharapkan juga mampu menciptakan wirausahawan-wirausahawan yang handal, sehingga mampu meberi dorongan niat masyarakat khususnya mahasiswa untuk berwirausaha. Berdasarkan latar belakang tersebut maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh karakteristik kewirausahaan, motivasi berprestasi dan self efficacy terhadap keinginan berwirausah. Pengumpulan data dilakukan dengan memberikan daftar pertanyaan atau kuisioner kepada responden. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah SEM. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa : Karakteristik Kewirausahaan berpengaruh positif signifikan terhadap Keinginan Berwirausaha.
Kata Kunci : Karakteristik Kewirausahaan Terhadap Keinginan Berwirausaha Mahasiswa










DAFTAR ISI

Halaman Depan................................................................................................................... i
Kata Pengantar.................................................................................................................... ii
Ringkasan............................................................................................................................ iii
Abstrak................................................................................................................................ iv
Daftar Isi............................................................................................................................. v
BAB I. PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang........................................................................................................ 1
B.     Tujuan...................................................................................................................... 2
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA...................................................................................... 3
BAB III. LANDASAN TEORI
A.    Apa itu wirausahawan............................................................................................. 5
B.     Risiko dan karakteristik wirausaha.......................................................................... 5
C.     Mengatasi tekanan................................................................................................... 6
D.    Jiwa wirausahawan.................................................................................................. 6
E.     Ideologi wirausaha.................................................................................................. 7
F.      Jati diri wirausaha.................................................................................................... 7
G.    Bisnis di tempat kerja.............................................................................................. 8
H.    Sikap karir................................................................................................................ 8
I.       Sikap mental............................................................................................................ 9
J.       Perilaku positif......................................................................................................... 9
K.    Risiko usaha............................................................................................................. 10
L.     Keputusan risiko...................................................................................................... 10
M.   Kembangkan ide...................................................................................................... 11
N.    Pengambilan risiko................................................................................................... 11

BAB IV. ANALISIS KASUS........................................................................................... 13
BAB V. PENUTUP
A.    Kesimpulan.............................................................................................................. 19
B.     Saran........................................................................................................................ 19
Daftar Pustaka..................................................................................................................... 20





BAB I. PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Sesuatu yang baru dan berbeda adalah nilai tambah barang dan jasa yang menjadi sumber keuanggulan untuk dijadikan peluang. Jadi, kewirausahaan merupakan suatu kemampuan dalam menciptakan nilai tambah di pasar melalui proses pengelolaan sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda.
Di Indonesia, kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada beberapa sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan tantangan seperti adanya krisis ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik melalui pendidikan formal maupun pelatihan-pelatihan di segala lapisan masyarakat kewirausahaan menjadi berkembang.
Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut wirausahawan. Muncul pertanyaan mengapa seorang wirausahawan (entrepreneur) mempunyai cara berpikir yang berbeda dari manusia pada umumnya. Mereka mempunyai motivasi, panggilan jiwa, persepsi dan emosi yang sangat terkait dengan nilai nilai, sikap dan perilaku sebagai manusia unggul. Pada makalah ini dijelaskan tentang pengertian, hakekat, ciri-ciri dan karakteristik dan peran kewirausahaan dalam perekonomian nasional.
Wirausaha merupakan suatu proses atau cara untuk melakukan suatu usaha yang bertujuan untuk mendapatkan hasil atau keuntungan yang diharapkan dengan cara memproduksi, menjual atau menyewakan suatu produk barang atau jasa. Dalam menjalankan suatu usaha (wirausaha) seorang pelaku usaha harus memiliki :
a.       Skill (kemampuan)
Seorang pelaku usaha harus memiliki skill (kemampuan) untuk berwirausaha karena tanpa skill (kemampuan) seorang pelaku usaha tidak akan mungkin bisa berwirausaha dan skill (kemampuan) ini adalah modal utama yang harus dimiliki dalam berwirausaha.
b.      Tekad (kemauan)
Apabila seorang pelaku usaha telah mempunyai skill (kemampuan) tapi tanpa ada tekad (kemauan yang kuat) untuk berwirausaha maka skill (kemampuan) berwirausaha itu akan sia-sia karena tidak dapat tersalurkan.
c.       Modal
Modal merupakan aspek yang sangat menunjang dalam hal memulai dan menjalankan suatu usaha disamping mempunyai skill dan tekad.
d.      Target dan Tujuan
Seorang pelaku usaha apabila ingin menjalankan suatu usaha maka harus bisa menentukan target dan tujuan pemasarannya. Karena apabila target dan tujuan tidak direncanakan maka usaha yang dijalankan tidak mungkin dapat bertahan lama.
e.       Tempat
Tempat berwirausaha merupakan aspek yang harus dimiliki karena sangat menunjang dalam hal wirausaha dan bisa menjadikan suatu bahan pertimbangan oleh konsumen mengenai wirausaha yang sedang dijalankan.

B.     Tujuan
a.       Supaya memahami apa itu wirausaha
b.      Supaya memahami risiko dan karakteristik wirausaha
c.       Supaya memahami apa itu jiwa usaha
d.      Supaya mengetahui analisis wirausaha dari Tera Catering
e.       Supaya mengembangkan jiwa usaha bagi mahasiswa
f.       Memenuhi tugas kewirausahaan










BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Istilah kewirausahaan banyak dijumpai dalam uraian yang merupakan kata dasar wirausaha yang berarti segala sesuatu yang berhubungan dengan kata wirausaha. Kata wirausaha atau “pengusaha” berasal dari bahasa Perancis “entrepreneur” yang artinya pemimpin musik atau pertunjukan (Jhingan, 1999:425).
Dalam bahasa Belanda dikenal sebagaiondernemer dan di Jerman dikenal sebagaiunternehmer . Di beberapa negara, kewirausahaan memiliki banyak tanggung jawab, antara lain tanggung jawab dalam mengambil keputusan yang menyangkut kepemimpinan teknis, kepemimpinan organisasi dan komersial, pembelian, penjualan, pemasangan iklan dan sebagainya.
Djatmiko (2011:7) mengatakan wirausaha atau wiraswasta atau saudagar merupakan istilah yang melekat pada diri seseorang yang mampu berdiri sendiri karena keunggulan yang dimiliki dalam bidang usaha. Hal itu sesuai dengan arti kata wiraswasta itu, yaitu: Wira: manusia unggul, teladan, berbudi luhur, berjiwa besar, berani, pahlawan dan pendekar kemajuan dan mempunyai keagungan watak, Swa: sendiri, dan Sta: berdiri.
Meredith,et.al. (1996) mengatakan wirausaha adalah orang-orang yang mempunyai kemampuan, melihat dan menilai kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber-sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan daripadanya serta mengambil tindakan yang tepat, guna memastikan kesuksesan.
Thomas W.Zimmerer (1996) dalam Suryana dkk. (2011:1) mengatakan kewirausahaan adalah hasil dari suatu disiplin serta proses sistematis penerapan kreativitas dan inovasi dalam memenuhi kebutuhan dan peluang di pasar.
Seorang wirausaha adalah seseorang yang memiliki visi bisnis atau harapan dan mengubahnya menjadi realita bisnis. Wirausaha adalah seorang pembuat keputusan yang membantu terbentuknya sistem ekonomi perusahaan yang bebas. Sebagian besar pendorong perubahan inovasi, dan kemajuan di perekonomian, sehingga wirausaha adalah orang-orang yang memiliki kemampuan untuk mengambil resiko dan mempercepat pertumbuhan ekonomi. Wirausaha bukan karena memahami yang ada dalam semua kompleksitasnya, tetapi dengan menciptakan situasi baru yang harus dicoba untuk dipahami oleh orang lain.
Para wirausahwan berada di dunia yang terakhir menjadi yang pertama, tempat penawaran menciptakan permintaan, tempat keyakinan mendahului pengetahuan. Kets De Vries (1997:268) menggolongkan wirausaha berdasarkan dari lingkungan mereka berasal, yaitu :
1.      Wirausaha craftsmans, berasal dari pekerja kasar dengan pengalaman dalam tehnologi rendah, mekanik yanggenius dan mempunyai reputasi dalam industri.
2.      Wirausaha opportunistic, berasal dari golongan kelas menengah sampai Chief Excecutives .
3.      Wirausaha dengan bekal pengalaman tehnologi, ia memiliki pendidikan formal.
4.      Kewirausahaan ditandai dengan keanekaragaman, yaitu adanya pergantian besar pada masyarakat dan perusahaan yang berterminologi wirausaha.
Risiko dan Karakteristik
Landau (1982) mengusulkan hubungan dari risiko yang dibawa (risk bearing) ndengan karakteristik inovasi membuat sebuah dasar kalsifikais entrepreneur. Hubungan tersebut dapat diperhtaikan Tabel 1.1 Gambler merupakan entrpreneur juga, tetapi selalu mempunyai karakteristik inovasi rendah risiko yang besar. Dreamer (pemimpi) dan entrepreneur yang mempunyai inovasi tinggi tetapi hanya menerima risiko yang rendah.
Tabel: 1.1
Entreprenuer Klasifikasi Landau
Gambler
Entrepreneur
Consolidator
Dreamer
High
Risk Bearing
Low
                                                Low                 high
                                                            Innovatieness
Consolidator adalah entrepreneur yang bisa menerima risiko rendah dan karakteristik inovasi rendah. Entrepreneur adalah seseorang yang mempunyai karakteristik inivasi tinggi dan risiko yang dihadapi atau dibawanya juga tinggi.


BAB III. LANDASAN TEORI

A.    Apa itu wirausahawan
Pengertian wirausaha (enterpreneur) diperoleh dari berbagai buku maupun kamus, kurotku dan Hodgetts (2001) menatakan bahwa enterpreneur yang berarti mengambil pekerjaan . Konsep mengenai enterpreneur adlah sebagai berikut:The enterpreneur is one who undertake o rganize, and asume thr risk of  businnes.
Konsep ini memberikan arti bahwa usahawan merupakan sesorang yang bertindak membuat organisasi, mengelol dan menentukan risiko sebuah bisnis. Berdasarkan konsep tersebuat risiko sebuah bisnis diambil oleh yang melakukan bisnis.
Zimmerer dan Scarborough (2005) memberikan konsep wirausahawan sebagai berikut: An entreprenuer is one who creates a new business in the face of risk and uncertainty for the purpose of achieving profit and growth by identifying significant opportunities and assembling the necessary to capitalize on them.
Berdasarkan kedua konsep disebutkan bahwa entrepreneur merupakan tindakan seseorang yang berani menanggung risiko sebuah bisnis, adanya pertumbuhan bisnis, hasilnya akan meningkatkan kapitalisasi perusahaan.
Entrepreneur mempunyai empat karakteristik yaitu:
1.      Menjalankan sebuah bisnis yang mempunyai kemungkinan menghasilkan keutungan
2.      Berani menanggung dan menerima risiko bisnis tersebut di masa yang mendatang
3.      Bisnis yang sedang ditekuni akan mempunyai kesempatan bertumbuh
4.      Perusahaan akan membuat inovasi dan erjadi kapitalisasi bisnis tersebut.

B.     Risiko dan Karakteristik Wirausaha
Kuratko dan Hodgetts (2001) menyebutkan ada 10 karakteristik dari entrepreneur:
1.      Entrepreneur adalah pelaku bukan pemikir
2.      Entrepreneur dilahirkan bukan dibuat atau diciptakan
3.      Entrepreneur selalu menjadi penemu atau pencipta sesuatu
4.      Entrepreneur adalah akademisi dan tidak bisa menyesuaikan dalam masyarakat
5.      Entrepreneur harus memenuhi the profile
6.      Kebutuhan entrepreneur adalah uang
7.      Kebutuhan entrepreneur adalah keberuntungan
8.      Ketidaktahuan merupakan kebahagiaan bagi entrepreneur
9.      Entrepreneur menginginkan keberhasilan tetapi pengalaman menyatakan tingkat kegagalan cukup tinggi
10.  Entrepreneur adalah sangat pengambil resiko.
Entrepreneur harus memiliki motivasi kerja keras, mempunyai jaringan (network), inovasi dan keinginan bertumbuh, serta pengambil risiko. Kondisi ini menujukkan bahwa para entrepreneur menemui tekanan (strees) setiap inovasi yang dikerjakan. Tekanan tersebut bersumber dari berbagai kejadian.

C.    Mengatasi Tekanan
Mengantisipasi tekanan entrepreneur harus bisa berhasil, supaya dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Terdapat lima persoalan yang perlu dikerjakan agar tekanan teratasi, yaitu:
1.      Menciptakan networking: kesepian yang dihadapi dilakukan dengan menciptakan hubungan baik dengan berbagai pihak sehingga mampu bercerita permasalahan yang dihadapi.
2.      Keluar dari persoalan secara total: pada saat tidak bekerja seperti hari libur atau akhir pekan entrepreneur melepaskan semua pekerjaan dan tidak menerima laporan sehingga kondisi tubuh dapat menciptakan kesegaran.
3.      Berkomunikasi dengan pekreja: entrepreneur mau membuka pintu berdiskusi dengan karyawan.
4.      Menciptakan kepuasan diluar perusahaan: entrepreneur dapt melakukan kegiatan dikuar perusahaan untuk mendapatkan kepuasan sehingga bisnis yang dikerjakan tidak menjadi persoalan.
5.      Pendelegasian: entrepreneur harus bisa mendelegasikan pekerjaan kepada karyawan dan tidak dikerjakan sendiri seluruhnya

D.    Jiwa Wirausaha
Pelaku usaha merupakan individu yang berorientasi kepada tindakan, dan bermotivasi tinggi mengambil risiko dalam mengejar tujuan. Ciri dan profil wirausaha adalah sebagi berikut:

Ciri-Ciri
Watak
Percaya diri
Yakin, tidak tergantung, individualis, optimis
Berorientasikan pada tugas dan hasil
Butuh prestasi, orientasi laba, tekun dan tabah, kerja keras, dorongan kuat, energik, dan inisiatf.
Pengambil risiko
Mampu mengambil risiko, suka tantangan
Kepemimpinan
Sebagai pemimpin, mudah bergaul, menanggapi sarab dan kritik
Keorisinilan
Inovatif dan kreatif, fleksibel, banyak sumber, serba bisa, tahu banyak
Berorientasi ke masa depan
Pandangan ke depan perseptif.

E.     Idiologi Wirausaha
Keberhasilan pelaku usaha tergantung pada kesediaan untuk bertanggung jawab atas pekerjaan sendiri, belajar tentang diri sendiri untuk mencapai tujuan yang sesuai dengan kenginan dalam menjalankan hidup. Risiko kegagalan selalu ada, pelaku usaha mengambil risiko dengan jalan menerima tanggung jawab atas tindakan sendiri. Kegagalan harus diterima sebagai pengalaman belajar, wirausaha berhasil setelah mengalami kegagalan. Mencapai kesempurnaan merupakan sesuatu yang ideal dalam mengejar tujuan, tetapi bukan merupakan sasaran yang realistik bagi wirausaha pada umunya. Hasil yang diterima lebih penting dari  hasil yang sempurna. Berusaha mencapai suatu hasil secara sempurna untuk satu tujuan dalam jagka waktu yang terlalu lama hanya akan menghambat dan pertumbuhan pribadi.

F.     Jati diri wirausaha
Manusia adalah individu yang unik, mempunyai pegalaman masa lampau berbeda, hidup dalam situasi berlainan,memiliki ikatan dan tanggung jawab berlebihan, dan memiliki tujuan hidup berlainan. Pegalaman seorang pelaku usaha harus luas dan beragam serta dapat menentukan situasi kehidupn yang sekarang. Wirausaha sling meniru antara satu dengan yang lainya, yang tua dan identifikasi mendekati “model peranan” akan menghasilkan sikap dan keterampilan lebih mumpuni. Wirausaha mempunyai tujuan dan harapan tertentu, semakin jelas tujuan semakin besar kemungkinan tercapai, dan sadar akan cara-cara baru untuk meningkatkan produktivitas diri sendiri. Kunci utama bagi keberhasilan adalah keterlibatan dalam pertumbuhan pribadi secara terus menerus.

G.    Bisnis di tempat kerja
Melakukan bisnis adalah suatu gaya hidup dan prinsip tertentu untuk mempengaruhi strategi karier. Berlakulah fleksibel, imaginatif, mampu merencanakan, mengambil risiko, mengambil keputusan dan tindakan untuk mencapai tujuan. Bersedia bekearja dalam keadaan konflik, perubahan dan keragu-raguan. Berarti bahwa pelaku bisnis menganalisis diri sendiri dalam hubungan dengan lingkungan tempat kerja. Pelaku bisnis menyusun prioritas dalam sasaran-sasaran karier, dan hasil yang diinginkan diharapkan berkaitan dengan tujuan yang dapat diukur dan berarti. Sasaran ini bersifat menantang, memberi motivasi kepada pelaku usaha untuk belajar dan berkembang dalam karier.

H.    Sikap Karir
Pelaku bisnis memiliki kemampuan tertentu yang dapat diterapkan pada sejumlah karir. Faktor-faktor berikut membantu pelaku usaha dalam mengembangkan sikap kewirausahaan pada karir.
1.      Pilih karir yang memberikan pada pelaku usaha untuk mewujudkan diri secara kreatif dan memungkinkan pertumbuhan pribadi maupun profesi, tidak menganggap remeh kemampuan dan bakat diri sendiri.
2.      Apabila memulai karir, tindakan pelaku bisnis sebaiknya mencontoh usahawan yang berhasil dalam bidang sejenis.
3.      Diperlukan pengetahuan sebanyak mungkin tentang karir yang dipilih.
4.      Tingkatkan kemampuan diri secara terus menerus, puas denga prestasi masa lampau.
5.      Semua selalu berubah, berarti pelaku usaha mampu melakukan perubahan.
6.      Berorientasikan pada tindakan.
7.      Memiliki kekuatan dan kelemahan diri, dari pada menghabiskan waktu untuk menghilangkan kelemahan, lebih baik bersandar dan gunakan kekuatan untuk mengatasi kelemahan.
8.      Susun kegiatan menjadi rutin agar mempunyai banyak waktu untuk berwirausaha, gunakan sedikit tenaga.
9.      Terimalah tanggung jawab secara pribadi untuk mensukseskan suatu kegiatan dari suatu keadaan.
10.  Mampu menggabungkan sifat pribadi dari individu yang bekerja untuk diri sendiri dalam upaya menapai hasil maksimum.
11.  Mempunyai keyakinan pada diri sendiri maupun karyawan.
12.  Penampilan diri mempengaruhi citra diri sendiri, apabila tampil baik akan merasa baik juga.
13.  Mengambil keputusan merupakan suatu ciri utama dari pelaku usaha yang berhasil
14.  Jalani hidup pada masa sekarang dan jangan boros waktu dengan menyesali kegagalan di masa lampau.

I.       Sikap Mental
Pelaku usaha memiliki pandangan hidup sehat, merupakan individu-individu yang telah mengembangkan cara menilai pengalaman-pengalaman secara sehat.
Saran berikut merupakan pengembangan sikap mental yang baik.
1.      Pelaku bisnis merupakan orang yang mengetahui bagaimana menemukan kepuasan dalam pekerjaan dan bangga akan prestasi.
2.      Otak merupakan alat yang berdaya luar biasa, menyediakan waktu beberapa saat setiap hari untuk memikirkan suatu memungkinkan terarah pada kegiatan-kegiatan yang berarti.
3.      Sebagian manusia membatasi pikiran pada problem dan kegiatan-kegiatan sehari-hari
4.      Humor ikut mengembangkan sikap mental yang sehat.
5.      Pikiran mampu terorganisasi dengan baik dan mampu memusatkan berbagai permasalahan

J.      Perilaku Positif
Sikap positif dapat dikembangkan dalam jangka waktu lama. Faktor-faktor berikut berguna bagi pelaku usaha dalam mengembangkan sikap positif.
1.      Pusatkan perhatian dan gunakan pikiran secara produkti.
2.      Pilih sasaran positif dalam pekerjaan
3.      Bergaul dengan orang yang berpikir dan bertindak secara wirausah.
4.      Jauhi pikiran dan ide negatif
5.      Diri sendiri yang mengendalikan pikiran dan gunakan pikiran secara produktif
6.      Selalu awas terhadap peluang-peluang untuk meningkatkan situasi
7.      Tinggalkan suatu ide jika tidak menghasilkan yang benar
8.      Lingkungan mempengaruhi prestasi
9.      Percaya diri sendiri dan bakat
10.  Hilangkan beban mental dengan mengambil tindakan

K.    Risiko Usaha
Wirausaha menyukai risiko realistik karena ingin berhasil: mendapatkan kepuasan besar dalam melaksanakan tugas yang sukar tetapi realistik dengan menerapkan ketrampilan-ketrampilan yang dimiliki, sehingga risiko kecil dan risiko tinggi dihindari karen sumber kepuasan tidak terdapat pada situasi itu. Berarti wirausaha menyukai tantangan yang sukar tetapi dapat dicapai. Semakin bertambah besarnya perusahaan, maka bertambah banyak persoalan yang akan dihadapi.
Kondisi berisiko terjadi apabila pelaku usaha supaya pelaku usaha membuat pilihan dari dua alternatif atau lebih, yang mengakibatkan hasilnya tidak diketahui dan harus dinilai secara obyektif. Pelaku usaha dapat memilih alternatif yang “mengandung risiko” atau altenatif “konservatif” tergantung dari:
1.      Kemampuan daya tarik setiap alternatif
2.      Kesediaan menerima kerugian
3.      Kemampuan menerima keberhasilan dan kegagalan
4.      Kemampuan meningkatkan keberhasilan dan mengurangi kerugian.
Ciri-ciri wirausaha saling berkaitan, terutama pada perilaku pengambilan risiko, beberapa kaitan itu antara lain:
1.      Pengambilan risiko berkaitan dengan kreativitas dan inovasi serta merupakan bagian penting dalam mengubah ide menjadi ralitas.
2.      Pengambilan risiko berkaitan dengan kepercayaan pada diri sendiri.
3.      Pengetahuan realistik mengenai kemampuan-kemampuan diri sendiri.

L.     Keputusan Risiko
Pengambilan keputusan risiko merupakan masalah yang paling utama dalam merealisasikan potensi pada diri sendiri sebagai wirausaha. Pengalaman pengambilan risiko dalam hubungan pribadi dengan anak, istri dan tetangga akan membantu memperoleh pengalaman untuk menilai kemungkinan-kemungkinan pengambilan risiko seperlunya dan mengelakkan risiko yang kecil. Pengambilan risiko dalam kehidupan melibatkan suatu kesadaran akan peristiwa-peristiwa masa lalu, perhatian untuk masa depan, dan kenginan untuk hidup di masa sekarang. Apabila tidak bersedia mengambil risiko, maka tidak akan pernah dapat mewujudkan bakat dan kemampuan. Pertumbuhan pribadi dan profesional datang dari hidup di masa sekarang dan mengambik risiko yang perlu untuk mencapai tujuan-tujuan di masa yang akan datang.
Risiko timbul saat seseorang menerima tanggungjawab atas keputusan dan tindakan yang dilakukan, dan atas keputusan-keputusan itulah maka bertanggungjawab mengatasi dengan keyakinan yang lebih besar untuk mengurangi risiko. Sulit memisahkan antara tujuan pribadi dengan tujuan bisnis karena perusahaan merupakan bagian dari hidup, jangan mengambil risiko yang lebih besar dari yang dapat ditanggung, hal ini merupakan peringatan karena terdapat godaan untuk mempertaruhkan semua demi gagasan. Sebagai wirausaha jangan mengambil risiko yang tidak diperlukan, usahakan dapat menguasai yang tidak diperlukan, usahakan dapat menguasai emosi dan mengambil risiko jika keuntungan sama atau lebih besar dari risiko yang terkandung.

M.   Kembangkan Ide
Semua orang kreatif, jika telah mengembangkan suatu ide yang kreatif, maka risiko tertentu akan menyertai pelaksanaan, alam mengurangi risiko ditolaknya suatu ide, saran, berikut dapat membantu mengatasi:
1.      Uraikan ide kepada istri atau teman, lebih baik membicarakan suatu ide sebelum ditulis.
2.      Pilih tempat dan waktu untuk mengemukakan ide kepada orang lain, jangan mengusulkan ide kepada perusahaan sewaktu mengalami krisis.
3.      Kemukakan ide sedikit demi sedikit.

N.    Pengambilan Risiko
Pengambilan risiko merupakan gaya perilaku, dengan penuh perhitungan, merupakan suatu keterampilan yang dapat ditingkatkan. Prosedur untuk menganalisis risiko:
1.      Taksiran Risiko
Pertama menaksir ada tidaknya risiko yaitu apa terdapat potensi rugi dalam memilih  sebuah alternatif. Apabila mempunyai arus kas baik, cadangkan kas kuat, atau kemudahan kredit baik, dan jika permintaan dapat dipastikan meningat pada waktu yang akan datang, maka disini terdapat sedikit risiko di dalam memutuskan salah satu dari alternatif-alternatif, mekipun alternatif pertama akan merupakan pilihan yang tidak bijaksan untuk diambil karena mengabaikan peluang peningkatan laba.
2.      Tujuan dan Sasaran
Langkah berikutnya adalah mempertimbangkan kebijakan-kebijakan dan sasaran-sasaran perusahaan
3.      Teliti alternatif
Alternatif-alternatif ditentukan secara rinci sehingga semua biaya dapat ditelaah dengan obyektif.
4.      Kumpulkan informasi
Tahap selanjutnya mengumpulkan informasi secara intensif sehingga penaksiran setiap kemungkinan realistik.
5.      Minimkan Risiko
Menentukan langkah berisikan penaksiran secara realistik tentang sejauh mana dapat mempengaruhi keadaan, mengandung unsur-unsur sebagai berikut:
a.       Kesadaran yang jelas tentang kemampuan dan kekuatan perusahaan
b.      Kreativitas dalam menentukan cara mengubah keadaan (demi keuntungan)
c.       Kemampuan merencanakan taktik dan strategi untuk mewujudkan perubahan
d.      Dorongan, energi dan antusias untuk melaksanakan strategi
6.      Rencanakan dan Laksanakan Alternatif
Sebuah alternatif telah dipilih, susun sebuah rencana untuk pelasanaan. Rencana memuat jadwal, rumusan tujuan yang jelas, seperangkat rencana darurat untuk hasil yang akan terjadi, dan proses umpan balik, sehingga perbahan-perubahan yang diperlukan dilaksanakan dengan segera.







BAB IV. ANALISIS KASUS

A.    Entrepreneur merupakan tindakan seseorang yang berani menanggung risiko sebuah bisnis, adanya pertumbuhan bisnis, hasilnya akan meningkatkan kapitalisasi perusahaan.
Entrepreneur mempunyai empat karakteristik yaitu:
                           a.      Menjalankan sebuah bisnis yang mempunyai kemungkinan menghasilkan keutungan
                          b.      Berani menanggung dan menerima risiko bisnis tersebut di masa yang mendatang
                           c.      Bisnis yang sedang ditekuni akan mempunyai kesempatan bertumbuh
                          d.      Perusahaan akan membuat inovasi dan erjadi kapitalisasi bisnis tersebut.
Analisa kasus:
Menurut saya dalam usaha saya Tera Catering sudah tepat dengan pengertian entrepreneur yang tindakan seseorang yang berani menanggung risiko sebuah bisnis, adanya pertumbuhan bisnis, hasilnya akan meningkatkan kapitalisasi perusahaan, karena saya sebagai pelaku usaha sudah berani menanggung risikp sebuah bisnis jika nanti usaha saya mengalami kegagalan dalam berusaha, dan saya sebagai pemilik usaha Tera Catering akan mengembangkan usaha bisnis saya hingga menjadi catering terbaik sesuai dengan visi saya yaitu Tera Catering berupaya untuk menempatkan diri sebagai bisnis catering terbaik.

B.     Entrepreneur harus memiliki motivasi kerja keras, mempunyai jaringan (network), inovasi dan keinginan bertumbuh, serta pengambil risiko. Kondisi ini menujukkan bahwa para entrepreneur menemui tekanan (strees) setiap inovasi yang dikerjakan. Tekanan tersebut bersumber dari berbagai kejadian.
Analisis Kasus:
Menurut saya sebagai wirausahawan sudah memiliki motivasi kerja untuk memajukan usaha saya, saya juga sudah mempunyai jaringan dalam hal ini yang saya maksud adalah pelanggan walau hanya sekedar sanak saudara dan tetangga yang tau, tetapi saat ini saya mengelola jaringan itu melalui promosi biar bertambah besar agar usaha yang saya jalankan akan berjalan kedepannya. Dalam strategi pemasaran saya juga tidak gencar untuk mempromosikan strategi pemasarannya bisa dimulai dari mulut ke mulut ke tetangga, sanak saudara dan temansaya. Misalnya saja saya bisa menawarkan bantuan ke tetangga saya yang sedang mengadakan acara arisan/ulang tahun dengan menerima pesanan kue atau masakan. Kalau untuk acara seperti ini tentunya jumlah pesanan tidaklah banyak.

C.     Terdapat lima persoalan yang perlu dikerjakan agar tekanan teratasi, yaitu:
                           a.      Menciptakan networking: kesepian yang dihadapi dilakukan dengan menciptakan hubungan baik dengan berbagai pihak sehingga mampu bercerita permasalahan yang dihadapi.
                          b.      Keluar dari persoalan secara total: pada saat tidak bekerja seperti hari libur atau akhir pekan entrepreneur melepaskan semua pekerjaan dan tidak menerima laporan sehingga kondisi tubuh dapat menciptakan kesegaran.
                           c.      Berkomunikasi dengan pekerja: entrepreneur mau membuka pintu berdiskusi dengan karyawan.
                          d.      Menciptakan kepuasan diluar perusahaan: entrepreneur dapt melakukan kegiatan diluar perusahaan untuk mendapatkan kepuasan sehingga bisnis yang dikerjakan tidak menjadi persoalan.
                           e.      Pendelegasian: entrepreneur harus bisa mendelegasikan pekerjaan kepada karyawan dan tidak dikerjakan sendiri seluruhnya.
Analisis Kasus:
Dalam menjalankan usaha pasti semua ada risiko dan tekanan, di dalam buku karangan Bapak Sukirman dijelaskan bahwa terdapat lima persoalan yang perlu dikerjakan agar tekanan atau risiko teratasi.
a.       Menciptakan networking, sudah saya sebutkan diatas bahwa saya telah mengembangkan usaha saya melalui jaringan atau pelanggan-pelanggan melakukan promosi dari mulut ke mulut atau memberikan brosur hal itu bisa memperluas jaringan agar produk kita banyak dikenali.
b.      Dalam menghadapi tekanan saya sebagai seorang wirausahawan juga harus mempunyai waktu libur, untuk merefresh pikiran saya agar tidak jenuh dengan pekerjaan.
c.       Berdiskusi dengan pekerja sudah saya lakukan, saya baru saja membuka usaha catering ini jadi pekerja saya hanya keluarga dan tetangga dekat saya, jadi saya sering melakukan diskusi terhadap pekerja saya untuk membahas tujuan dari usaha saya.
d.      Menciptakan kepuasan diluar perusahaan, saya sebagai seorang wirausaha juga menciptakan kepuasan diluar perusahaan masutnya disini liburan akhir pekan.
e.       Pendelegasian saya sebagai wirausahawan juga tealah membagikan pekerjaan kepada karyawan saya sesuai dengan bidang yang di tekuninya.

Ciri-Ciri
Watak
Percaya diri
Yakin, tidak tergantung, individualis, optimis
Berorientasikan pada tugas dan hasil
Butuh prestasi, orientasi laba, tekun dan tabah, kerja keras, dorongan kuat, energik, dan inisiatf.
Pengambil risiko
Mampu mengambil risiko, suka tantangan
Kepemimpinan
Sebagai pemimpin, mudah bergaul, menanggapi sarab dan kritik
Keorisinilan
Inovatif dan kreatif, fleksibel, banyak sumber, serba bisa, tahu banyak
Berorientasi ke masa depan
Pandangan ke depan perseptif.
D.   
Analisis Kasus
Dalam hal jati diri wirausahawan di dalam buku digambarkan tentang ciri-ciri dan watak wirausahawan, dalam menjalankan tugas saya sebagai manajer di Tera Catering saya telah menjalankan watak sebagaimana tercantum dalam tabel diatas, karena jika saya tidak memiliki pribadi yang optimis pasti usaha saya tidak akan berjalan dengan lancar.Melahirkan bisnis seperti sebuah keluarga melahirkan bayi mereka harus bertanggung jawab untuk merawat, mendidik dan membesarkannya dan “ini butuh waktu dan manajemen yang baik” sehingga bisa berguna bagi keluarga agama dan negara. Harapan kami untuk produk nasi box ialah supaya produk ini bisa lebih berkembang dan maju. Di samping itu, kami mengharapkan supaya produk makanan ini bisa diterima dipasaran, karena produk ini sangat bagus dan berkualitas.Serta dengan melakukan kegiatan usaha/wirausaha seperti ini bisa menjadikan kita sebagai pelaku usaha untuk bisa hidup secara mandiri dan bisa berinovasi dengan usaha yang kita jalankan.

E.     Risiko Usaha
Wirausaha menyukai risiko realistik karena ingin berhasil: mendapatkan kepuasan besar dalam melaksanakan tugas yang sukar tetapi realistik dengan menerapkan ketrampilan-ketrampilan yang dimiliki, sehingga risiko kecil dan risiko tinggi dihindari karen sumber kepuasan tidak terdapat pada situasi itu. Berarti wirausaha menyukai tantangan yang sukar tetapi dapat dicapai. Semakin bertambah besarnya perusahaan, maka bertambah banyak persoalan yang akan dihadapi
Analisis Kasus:
Dalam hal ini berani tidak berani seorang wirausahawan harus menanggung adanya risiko usaha dalam usahanya, karena keberhasilan itu tidak luput dari kegagalan, disini saya sebagai wirausahawan saya memang menyukai risiko realistik yang mendapatkan kepuasan besar dalam melaksanakan tugas yang sukar tetapi realistik dengan menerapkan ketrampilan-ketrampilan yang dimiliki, sehingga risiko kecil dan risiko tinggi dihindari karena sumber kepuasan tidak terdapat pada situasi itu.Persiapkan mental dan keberanian memulai. Singkirkan hambatan psikologis rasa malu, takut gagal dan perang batin antara berkeinginan dan keraguan. Dimana resiko bisnis adalah untung atau rugi. Semakin besar untungnya maka resikonya pun semakin besar. Yang terpenting adalah berani mencoba dan memulai. Lebih baik mencoba tetapi gagal daripada gagal mencoba. Dengan demikian kami berharap usaha ini dapat menghasilkan keuntungan. Wirausahawan juga harus mempunya rencana masa depan Rencana usaha diperlukan untuk perlindungan bisnis kita. Kita perlu memiliki wawasan yang luas, dan tiap masalah minimal telah kita periksa. Misalnya dalam paket catering pernikahan atau katering ulang tahun masalahnya apa saja. Mulai dari masalah produksi, staf, produknya (menu), pemasaran, logistik ,dan promosi, semuanya harus masuk "check-list". Hal ini untuk menghindarkan situasi yang "chaos"(tumpang-tindih, RED), dan manajemen tambal sulam di masa mendatang. Anda tidak perlu membuat rencana kerja setebal 100 halaman misalnya, tapi cukup 2 halaman saja. Namun segala aspek dari bisnis katering telah Anda pikirkan.


F.      Semua orang kreatif, jika telah mengembangkan suatu ide yang kreatif, maka risiko tertentu akan menyertai pelaksanaan, alam mengurangi risiko ditolaknya suatu ide, saran,
Analisis Kasus:
Saya sebagai seorang wirausaha harus mempunyai ide-ide yang kreatif untuk mengembangkan usaha catering saya, dimana saya harus mempunyai inovasi-inovasi untuk menjalankan produksi catering saya agar orang tidak bosan dengan menu-menu yang monoton, ini adalah sebagian dari strategi pemasaran agar pelanggan tidak cepat bosan dengan menu-menu makanan di Tera Catering yang beragam. Seperti halnya tugas dari juru masak saya tugasnya adalah mempersiapkan menu dan mempersiapkan makanan untuk catering. Bagian juru masak ini merupakan bagian yang harus memiliki kuantitas terbanyak karena tugasnya pun sangat penting yaitu memproduksi bahan mentah menjadi bahan jadi yang siap dihidangkan dan bisa memuaskan konsumen dengan rasa yang enak dan tampilan yang menarik. Selain harus memiliki keahlian memasak juru masak juga harus memiliki ide yang menarik, terampil dalam menentukan menu makanan sehingga tercipta masakan dengan menu dan tampilan yang baru.

G.    Pengambilan risiko merupakan gaya perilaku, dengan penuh perhitungan, merupakan suatu keterampilan yang dapat ditingkatkan.
Analisis Kasus:
Dalam hal pengambilan risiko memang kita sebagai wirausahawan harus menentukan dengan penuh perhitungan agar tidak salah melangkah, sesuai dengan tujuan saya Tujuan utama Bisnis Catering tidak lebih dan tidak lain adalah memperoleh keuntungan karena semua orang yang berbisnis mulanya berawal dari niatan dan keinginan mereka untuk memperoleh keuntungan sehingga muncul ide untuk menjalankan usaha dari keinginan mereka tersebut. Yang kedua dengan mendirikan Bisnis Catering maka saya dapat membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain, secara tidak langsung dapat mengurangi jumlah pengangguran. Membuka usaha makanan seperti nasi box untuk saat ini cukup menjanjikan karena dewasa ini masyarat yang cenderung konsumtif dan memperhatikan efisiensi waktu, tempat dan tenaga lebih memilih hal seperti ini ditangani oleh pihak tertentu yang kompeten.


Jadi usaha yang saya jalankan di Tera Catering ini sedikit banyak telah mengambil pembelajaran tentang kewirusahaan dari buku  kewirausahaan dalam hal kasus dan pengimplementasianya dalam menjalankan usaha, dari bagaimana menjadi wirausaha yang baik, bagaimana mengatasi tekanan dan persoalan yang menghampiri usaha Tera Catering ini dari tahun ketahun.
Dengan menerapkan jiwa wirausaha saya sebagai wirausahawan selalu percaya diri, berorientasi pada tugas dan hasil, pengambilan risiko tantangan, kepemimpinan sebagai pemimin mudah bergaul dan terbuka kepada karyawan, keorisinilan selalu ber inovasi dan kreatif.
Menyukai tantangan dan selalu mengambil risiko supaya lebih tau dalam menjalankan usaha, saya sebagai wirausahawan dalam bidang Catering tidak mudah putus asa saat mengalami kendala tetapi pengusaha menyikapi kegagalan sebagai sesuatu yang harus direnungi sesaat saja dan diambil manfaatnya. Dan menjadikan kegagalan sebagai pengalaman dalam menjalankan setiap usaha













BAB V. PENUTUP

A.    Kesimpulan
Dalam membuat atau memulai bisnis usaha catering kita perlu persiapan dan perlu sebuah “business planning”. Tidak perlu yang rumit karena terlalu rumit pun malah memakan waktu. Misalnya membuat rencana sampai 6 bulan. Rencana usaha diperlukan untuk perlindungan bisnis kita. Kita perlu memiliki wawasan yang luas, dan tiap masalah minimal telah kita periksa. Mulai dari masalah produksi, staff, produknya (menu), pemasaran, logistik dan promosi seperti dalam acara family gathering, semuanya harus masuk “check list”. Kita tidak perlu membuat rencana kerja setebal laporan penelitian tapi cukup 2-5 halaman saja. Segala aspek dari bisnis catering dan catering reception telah kita pikirkan.
Melahirkan bisnis seperti sebuah keluarga melahirkan bayi mereka harus bertanggung jawab untuk merawat, mendidik dan membesarkannya dan “ini butuh waktu dan manajemen yang baik” sehingga bisa berguna bagi keluarga agama dan negara. Harapan kami untuk produk nasi box ialah supaya produk ini bisa lebih berkembang dan maju. Di samping itu, kami mengharapkan supaya produk makanan ini bisa diterima dipasaran, karena produk ini sangat bagus dan berkualitas. Serta dengan melakukan kegiatan usaha/wirausaha seperti ini bisa menjadikan kita sebagai pelaku usaha untuk bisa hidup secara mandiri dan bisa berinovasi dengan usaha yang kita jalankan.

B.     Saran
Agar pelaksanaan suatu usaha dapat berjalan lancar,maka saya mempunyai beberapa saran,antara lain:
1.      Percaya dan yakin bahwa usaha bisa di laksanakan
2.      Pandai berkomunikasi
3.      Mempunyai etos kerja yang tinggi
4.      Mau mendengarkan kritik dan saran dari orang lain
5.      Tidak mudah putus asa
6.      Mampu menghasilkan produk yang berkualitas
7.      Mengutamakan kepuasan pelanggan
8.      Disiplin,bertanggung jawab,kreatif dan inovatif

DAFTAR PUSTAKA

Sukirman, 2008. Kewirausahaan. Semarang: Galaksi Nusindo 2008

Sukirman, 2017.Analisis Pengaruh Kinerja Karyawan Terhadap Pengembangan Kewirausahaan Usaha Kecil Jenang Kudus di Kabupaten Kudus, Kudus: Universitas Muria Kudus. (https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&q=skirman101%40yahoo.com&btnG=&oq)

Sukirman, 2017.Analisis Pengaruh Kinerja Lingkungan Terhadap Kinerja Perusahaan Industri Kecil Di Kabupaten Pati, Kudus: Universitas Muria Kudus. (https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&q=skirman101%40yahoo.com&btnG=&oq)






0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright Kisah masa sekolah 2009. Powered by Blogger.Designed by Ezwpthemes .
Converted To Blogger Template by Anshul .